Suara Genz – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) telah menyelenggarakan seminar daring dengan tema Literasi Digital: “Pemilu Damai, Ruang Digital AMan”. Seminar ini diselenggarakan pada hari Rabu, 31 Januari 2024 melalui
platform Zoom meeting. Terdapat empat narasumber yang mumpuni di bidangnya sebagai pembicara, yaitu Bapak Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari yang merupakan seorang Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., sebagai Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI, Ibu Yeni Mulati, S.Si., M.Psi., yang merupakan seorang Direktur PT. Indiva Media Kreasi, serta Ibu Rianna Wati, S.S., M.A., sebagai seorang dosen di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret (FIB UNS).
Seminar ini merupakan dukungan Kemenkominfo terhadap Program Literasi Digital yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Seminar Ngobrol Bareng Legislator memiliki beberapa tujuan, di antaranya yaitu untuk mendorong masyarakat supaya mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi; memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat; memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya oleh APTIKA; mendorong dan memotivasi peran orang tua dalam pendampingan pembelajaran di masa pandemi; serta mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya. Seminar ini terdiri dari beberapa sesi, yaitu sesi pembukaan, pemaparan materi, sesi tanya jawab, dan sesi penutup.
Seminar dimulai pada pukul 13.00 WIB yang diawali oleh hiburan band pada 15 menit sebelumnya. Kemudian, ditampilkan pula video-video yang berkaitan dengan literasi digital. Seminar dibuka oleh seorang Master of Ceremony (MC) dengan menyapa para narasumber yang akan memberi paparan materi kepada seluruh peserta. Saat memasuki sesi pemaparan materi, MC menyerahkan acara kepada moderator untuk memandu sesi paparan dan sesi diskusi. Sesi pemaparan materi diawali oleh Bapak Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari.
Pak Kharis menyampaikan bahwa ruang digital mampu merepresentasikan dua hal. Jika ruang digital didukung menjadi ruang yang aman, bebas dari hoaks, intimidasi, bullying, hate speech, maka akan terbawa ke realitas masyakat menjadi aman dan damai. Namun sebaliknya, bisa jadi perkelahian masyarakat merupakan hasil provokasi dari ruang digital yang saling menghujat dan mencaci-maki. Beliau berharap bahwa kedewasaan masyarakat dalam urusan teknologi digital menjadi lebih bijaksana. “Kalau kita menjaga ruang digital, maka akan tercipta ruang digital Indonesia yang sehat, sehingga pemilu akan berjalan damai dan kondusif”, tambah Pak Kharis sebagai penutup sesi pemaparan materinya.
Seminar dilanjutkan dengan sambutan oleh Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., yang menjabat sebagai Dirjen Aplikasi dan Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI melalui tampilan video. Dalam video tersebut, beliau yang akrab dipanggil Bapak Semmy menjelaskan bahwa memasuki tahun 2024, perwujudan Indonesia Digital Nation tetap menjadi salah satu prioritas utama guna mewujudkan Indonesia yang makin digital dan maju. Kemenkominfo melalui Dirjen APTIKA terus berkomitmen dalam menyelenggarakan berbagai inisiatif dan program peningkatan literasi digital, guna mendukung upaya transformasi digital yang inklusif, memberdayakan, serta berkelanjutan. Beliau menyampaikan bahwa upaya transformasi digital ini perlu terus dilakukan untuk mendorong kemajuan perekonomian bangsa dan membuka berbagai peluang bagi masyarakat Indonesia, mengingat perkembangan teknologi digital saat ini telah mengubah cara kita bekerja, berusaha, dan menjalani kehidupan sehari-hari.
Pemaparan materi selanjutnya disampaikan oleh Ibu Yeni Mulati, S.Si., M.Psi. Beliau menyebutkan berbagai “Do and Don’t” dalam pemilu. Salah satu “Do” menurut beliau yaitu mempelajari visi dan misi, serta track record dari kandidat pemimpin yang akan kita pilih, pastikan mereka bisa menjadi kepanjangan suara kita sebagai masyarakat. Sedangkan, “Don’t” yang beliau sampaikan yaitu menyebarkan hoaks, ujaran kebencian, dan saling menghujat kandidat dan pendukung kandidat pemimpin lainnya.
Ibu Rianna Wati, S.S., M.A., menjadi pemateri terakhir yang memaparkan materinya. Beliau mengingatkan bahwa Menkominfo sudah mengajak semua elemen masyarakat untuk mewujudkan pemilu 2024 damai dengan menciptakan ruang digital yang sehat. Beliau juga mengharapkan semua pihak menghindari beragam bentuk kekerasan fisik maupun verbal, termasuk di ruang digital. Salah satu carannya yaitu dengan mampu mengendalikan menjaga kondusivitas di ruang digital.
Setelah paparan materi dari keempat narasumber, moderator membuka sesi tanya jawab. Para peserta sangat antusias dalam memberikan pertanyaan. Dari 150 peserta, terdapat tiga pertanyaan yang terpilih. Sesi diskusi melalui tanya jawab berjalan interaktif antara narasumber dan peserta. Setelah selesai sesi diskusi, moderator mengembalikan acara kepada MC. Acara ditutup secara resmi oleh MC pada puku 15.00 WIB. Seminar ini diharapkan dapat menjadi sarana penambahan literasi digital bagi masyarakat sebagai dukungan kepada pemerintah mewujudkan transformasi digital Indonesia.