Kasus ini mencuat usai temuan beras yang beredar di pasaran tidak sesuai mutu, dengan temuan pencampuran antara beras premium dan beras SPHP yang digelontorkan Bulog.
"Satgas Pangan Polri telah melakukan pemeriksaan terhadap 6 PT dan 8 Merek Beras kemasan 5 Kg, sehingga total saksi yang diperiksa saat ini ada 22 orang," jelas Kasatgas Pangan Polri Brigjen Helfi Assegaf kepada wartawan, Selasa (15/7/2025).
Helfi menyebut pemeriksaan tersebut untuk pendalaman ada atau tidaknya perbuatan melawan hukum atas dugaan penjualan beras dalam kemasan yang tidak sesuai komposisi tertera pada kemasannya.
Hingga saat ini, kata dia, tim penyidik terus melakukan pemeriksaan kepada para pihak lainnya.
"Mulai hari ini penyidik Satgas Pangan Polri melakukan pemeriksaan terhadap 25 pemilik merk beras kemasan 5 Kg lainnya," ujarnya.
Sebelumnya, pada pemeriksaan Jumat (11/7/2025), ada empat perusahaan besar yang diperiksa. Keempat perusahaan tersebut di antaranya Wilmar Group yang mengelola sejumlah merek mulai dari Sania, Sovia dan Fortune.
Bareskrim juga memeriksa PT Food Station Tjipinang Jaya yang mengelola beras premium dengan merek FS Japonica, FS Setra Ramos, FS Beras Sego Pulen, FS Sentra Wangi, Alfamart Sentra Pulen, hingga Indomaret Beras Pulen Wangi.
Daftar Produsen dan Merek yang Tersangkut Beras Oplosan
1. Wilmar Group:
Merek: Sania, Sovia, Fortune, Siip
(Pemeriksaan 10 sampel - Aceh, Lampung, Sulsel, Jabodetabek, Yogyakarta)
2. PT Food Station Tjipinang jaya:
Merek: Alfamidi Setra Pulen, Beras Premium Setra Ramos, Beras Pulen Wangi, Food Station, Ramos Premium, Setra Pulen, Setra Ramos
(sumber 9 sampel: Sulsel, Kalsel, Jabar, Aceh)
3. PT Belitang Panen Raya:
Merek: Raja Platinum, Raja Ultima
(sumber 7 sampel - Sulsel, Jateng, Kalsel, Jabar, Aceh, Jabodetabek)
4. PT Sentosa utama Lestari/Japfa group:
Merek: Ayana
(3 sampel - Yogyakarta, Jabodetabek)
Editor : Qurrota A'yun
Tags
𝚗𝚎𝚠𝚜