Suara Genz - Tim rukyatul hilal Kementerian Agama melalui sejumlah kanwil di daerah melaporkan bahwa kondisi hilal pada Kamis (20/4) belum memenuhi untuk pergantian bulan dari Ramadan menuju syarat Syawal. Dalam seminar Kementerian Agama yang merupakan rangkaian sidang isbat Kemenag di Jakarta, sejumlah Kanwil melaporkan posisi hilal yang masih cenderung di bawah tiga derajat.
Salah satu contohnya adalah laporan dari Kanwil Provinsi Maluku yang menyatakan bahwa ketinggian hilal hanya sebesar 1,69 derajat. Pemantauan yang dilakukan oleh tim Kanwil Kemenag Maluku dilakukan di patung Martha Christina Tiahahu Kota Ambon.
Dengan syarat hilal yang belum memenuhi syarat tersebut, Kemenag kemungkinan akan menetapkan bahwa datangnya 1 Syawal akan digenapkan dengan melakukan ibadah puasa satu hari lagi. Ini berarti jika pertimbangan tersebut diambil pada tahun ini, maka 1 Syawal atau Idul Fitri 1444 Hijriah akan jatuh pada Sabtu (22/4).
Anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama (Kemenag), Ing Khafid, memperkuat paparan tersebut dengan menyatakan bahwa secara umum posisi hilal awal bulan Syawal 1444 di Indonesia pada Kamis (20/4) petang ketinggian kurang dari 3 derajat dan elongasinya kurang dari 6,4 derajat .
Namun demikian, Kemenag bersandar pada kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) dalam penetapan 1 Syawal. Kesepakatan itu yakni ketinggian hilal 3ΒΊ dan elongasi atau sudut Bulan-Matahari 6,4ΒΊ.
Hilal merupakan bulan sabit pertama yang teramati setelah magrib yang menandakan awal bulan hijriah. Hilal menjadi bukti paling kuat telah bergantinya periode fase bulan yang didahului bulan sabit tua dan bulan mati.
Kemenag sendiri telah menentukan 123 titik pemantau hilal 1 Syawal 1444 H di seluruh provinsi di Indonesia. Tim berasal dari petugas Kanwil Kemenag yang bekerja sama dengan Pengadilan Agama, ormas Islam, serta instansi terkait.
Setelah penjelasan tentang pelatihan hilal ini, Kemenag akan menggelar sidang Isbat dengan membayar 1 Syawal dan Hari Raya Idulfitri 2023 secara tertutup yang dihadiri oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi, perwakilan ormas Islam, dan perwakilan duta besar negara sahabat .