Notification

×

Harga Cabai Rawit Terus Melambung

06 November 2023 | 6:22 PM WIB | 0 Views Last Updated 2023-11-06T12:58:41Z
Suara Genz - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap harga cabai terus mengalami kenaikan hingga minggu pertama November 2023. Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menerangkan ada dua jenis cabai yang mengalami kenaikan yakni cabai rawit dan cabai merah.


Untuk harga cabai merah saat ini secara rata-rata nasional sudah tembus Rp 53.958 per kg. Kenaikan ini dialami oleh 335 kabupaten/kota.


"Perkembangan cabai harga merah terus meroket dari minggu ke minggu, dan jumlah kabupaten kota mengalami kenaikan harga cabai merah 335 dan harga cabai merah per kilo adalah mencapai Rp 53.908 per kg, pada minggu pertama November 2023," kata dia dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi tahun 2023, di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (6/11/2023).


Dalam paparannya, harga cabai merah tertinggi ada di Papua yang tembus Rp 74.946 per kg, Maluku Rp 61.308 per kg, Kalimantan Rp 60.224, Sumatera Rp 53.521 per kg, Sulawesi Rp 47.030 per kg, dan Bali Rp 46.812 per kg.


Kedua, harga cabai rawit juga terus meningkat yang kini angkanya di level Rp 70.272 per kilogram. Kenaikan harga ini dialami oleh 312 kabupaten/kota.


Harga cabai rawit tertinggi ada di daerah Papua mencapai Rp 82.779 per kg, Maluku Rp 81.515 pe kg, Jawa Rp 69.524 per kg, Sulawesi Rp 64.259 per kg, Sumatera Rp 64.259 per kg, dan Bali Rp 61.729 per kg.


Amalia juga menyebut komoditas lain yang terus mengalami kenaikan, yakni gula pasir. Menurut catatannya, belum ada tanda-tanda penurunan harga gula pasir hingga saat ini.


"Harga gula pasir saat ini rata-rata Rp 16.386 per kg, dan kalau boleh saya sampaikan bapak ibu harga gula pasir tahun ini dibandingkan tahun lalu di bulan sama, tahun ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya," jelasnya.


Sementara harga beras disebut mulai mendatar, tidak lagi meroket seperti sebelumnya. Dalam paparannya harga beras saat ini datar di angka Rp 13.872 per kilogram (kg).


"Diharapkan dengan terus kemudian impor beras menjaga stok, kemudian harga bisa di pasar mengalami penurunan dalam waktu yang tidak terlalu lama," ujar dia.



×
Berita Terbaru Update