Suara Genz - Pemerintah Indonesia resmi membatalkan rencana pemberian diskon tarif listrik sebesar 50 persen yang semula direncanakan berlaku pada bulan Juni dan Juli 2025. Keputusan ini disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers terkini.
“Sehingga, kalau kita tujuannya adalah untuk Juni dan Juli, kami memutuskan (diskon tarif listrik) tak bisa dijalankan,” ujar Sri Mulyani.
Diskon ini awalnya dirancang untuk meringankan beban sekitar 79,3 juta rumah tangga selama periode libur sekolah dan meningkatnya konsumsi listrik di musim panas. Namun, setelah mempertimbangkan kondisi fiskal negara yang terbatas, pemerintah memutuskan untuk membatalkannya.
Sebagai alternatif, pemerintah meluncurkan lima paket stimulus ekonomi yang dianggap lebih efektif dan menyasar kelompok masyarakat yang lebih luas. Di antara kebijakan tersebut adalah diskon tarif tol sebesar 20 persen serta subsidi transportasi umum untuk mendukung mobilitas masyarakat saat musim libur.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya menjaga pertumbuhan ekonomi nasional tanpa mengorbankan keberlanjutan fiskal negara. Meskipun pembatalan diskon listrik ini dapat menimbulkan kekecewaan bagi sebagian masyarakat, pemerintah menekankan bahwa kebijakan yang diambil tetap berpihak pada rakyat dan diarahkan untuk dampak jangka panjang.
Dengan demikian, masyarakat diharapkan tetap dapat merasakan manfaat dari kebijakan alternatif yang telah disiapkan oleh pemerintah menjelang libur sekolah dan pertengahan tahun ini.
Editor : Qurrota A'yun
Tags
𝚗𝚎𝚠𝚜